Saturday, November 2, 2013

Yang masih bingung dengan investasi di reksadana, semoga tulisan ini membantu.


 Misal kita punya uang 1 juta, uang tersebut kita serahkan kepada seseorang untuk dikelola oleh mereka. orang tersebut bernama Manajer Investasi . Terserah mereka mau investasikan ke mana, mau ke saham , obligasi, deposito dsb. Kita bisa memilih komposisi berapa persen masuk ke saham,ke obligasi dan deposito tergantung resiko yang mau kita ambil dengan memilih jenis reksadana yang ditawarkan oleh manajer investasi. Ada reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham, dsb. Contoh punyanya manajer investasi Mandiri Investasi. Mandiri Investasi punya produk reksadana bernama mitra syariah (reksadana saham) komposisi ke saham hampir 95% tapi return dan risk  lebih besar jika dibandingkan reksadana mandiri investa dana syariah (reksadana pendapatan tetap) yang komposisi ke deposito dan sukuk lebih besar tapi return tetap per bulan dan resiko lebih kecil. Ya high risk high return kan.

Uang tersebut dikonversikan menjadi unit penyertaan. unit penyertaan mewakili uang kita dalam kelompok reksadana tsb. Misal uang kita Rp 1 juta tersebut kita belikaan semua untuk reksadana mitra syariah pada tanggal 8 Oktober yang nilai per tanggal 8 Oktober 2010 adalah Rp 1227,03 (jika kita beli reksadana hari ini, maka nilai NAB atau 1 unit reksadana ini baru bisa bisa dilihat besok hari. Jadi jumlah unit yang terbeli baru bisa kita ketahui besok hari walau uang Rp 1 juta kita setor hari ini) maka unit yang kita miliki adalah (Rp 1000.000/Rp 1227,03) = 814,98 unit.
Nah misal per tanggal 10 Oktober nanti 1 unit mitra syariah Rp 1300, maka nilai investasi kita akan menjadi Rp 1300 x 814,98 = Rp 1.059.474. Naik sekitar Rp 59.474. Untuk lihat berapa nilai I unit reksadana kita, bisa dilihat di www.infovesta.com

No comments: