Monday, January 9, 2017

Sukses Diawali Satu Langkah ... Dan Terus Melangkah

Barangkali Anda pernah mendengar kalimat "Perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah" dari Sun Tzu. Memang benar adanya bahwa setiap kesuksesan tidak pernah muncul secara tiba-tiba. Mungkin ada yang protes, bisa saja kalau kita beli lotere langsung kaya raya. Hahaha, saya bilang tetap ada langkah pertamanya yaitu beli lotere. Benar kan? Umumnya seseorang menjadi sukses karena mau mengambil langkah pertama untuk mencapai tujuan mereka. Warren Buffett, investor paling sukses di dunia juga tidak langsung menempati posisinya sekarang secara tiba-tiba. Walaupun orang tuanya memang termasuk berada, anggota Konggres dan memiliki berbagai usaha termasuk perusahaan pialang. Tapi Buffet kecil, secara bertahap meniti tangga kariernya.
Buffett kecil menjual permen karet, Coca-Cola, dan majalah mingguan dari pintu ke pintu. Dia bekerja di toko kelontong kakeknya. Waktu SMA ia bekerja sebagai loper koran. Langkah pertama Buffett dalam berinvestasi dimulai ketika pada usia 11 tahun, di tahun 1941 ia membeli tiga saham Cities Service. Hingga akhirnya menempati peringkat orang terkaya di dunia pada tahun 2008.
Langkah pertama saya berinvestasi saham dimulai dari kampus. Kebetulan saat itu di perpustakaan kampus sedang ramai sekali, saya pikir ada apa. Ternyata pada ribut memperhatikan satu layar, yaitu layar grafik saham. Saat itulah pertama kali saya melihat grafik saham. Di kampus memang sedang ada program pojok saham. Satu komputer ditempatkan di perpustakaan sebagai sarana memonitor saham. Karena tertarik, saya ikut menonton. Berlanjut keesokan harinya. Dan hari berikutnya. Hingga akhirnya mulai ikut patungan bersama teman membeli saham. Itulah awal saya mengenal saham. Dan langkah awal tersebut terus berlanjut sampai sekarang hingga saya menggeluti dunia investasi saham.
Sayangnya kemudian setelah lulus, kegiatan investasi saham tersebut tidak berlanjut sampai beberapa lama. Sempat berhenti beberapa tahun, sebelum saya kembali mempelajari saham. Coba seandainya tidak berhenti, tapi terus berinvestasi kemungkinan hasil yang saya dapatkan lebih banyak lagi.
Langkah pertama memang penting, tapi langkah selanjutnya juga penting. Warren Buffett terus berinvestasi sejak muda hingga tua, tanpa pernah berhenti. Barangkali bila Warren Buffett berhenti di tengah jalan mungkin ia tidak menjadi orang terkaya sejagat. Banyak orang berhenti melangkah lagi menuju tujuannya, terutama karena ada halangan. Dalam berinvestasi misalnya saja karena pasar saham crash, menjadi takut, trauma dan akhirnya berhenti berinvestasi.
Langkah pertama memutuskan untuk berinvestasi memang penting, tapi langkah berikutnya yaitu menjaga kedisiplinan untuk tetap berinvestasi dalam jangka panjang juga tidak kalah penting. Banyak orang bilang, "Langkah pertama itu paling susah, selanjutnya akan mudah." Menurut saya, dalam investasi justru terbalik. Memutuskan berinvestasi itu mudah, tinggal buka rekening, setor, beli saham, beres. Tapi untuk selanjutnya tetap berinvestasi itu lebih tidak mudah. Apalagi pasar saham bisa berfluktuasi. Ierinvestasi itu perlu proses, baik dalam pembelajaran dan juga waktu. Banyak orang tidak suka menjalani "proses". Tetapi proses itu harus dijalani jika kita ingin berinvestasi.
Proses dalam berinvestasi saham itu kadang nggak enak. Pernah merasakan pasar saham crash, atau anjlok tidak terkira? Pernah merasakan pasar saham stagnan dalam jangka waktu lama? Mungkin tidak semua orang pernah merasakan, tapi suatu saat kita akan merasakannya. Itulah proses yang akan kita jalani sebagai investor saham.
Setelah melangkah pertama, kita harus terus melangkah. Jika tidak kita akan berhenti di tengah jalan. Berhenti sama artinya dengan tujuan yang tidak tercapai. Untuk itu kita harus melihat proses secara berbeda. Menjalani proses bisa berefek positif, kalau kita bisa memaknai setiap kejadian dengan cara pandang yang tepat. Saat mengalami kegagalan, pandanglah sebagai pembelajaran. Jika mengalami rugi, pandanglah sebagai tantangan untuk berinvestasi atau trading lebih baik lagi

Thursday, January 5, 2017

BAYANGKAN

Bayangkan: kamu tidak perlu bekerja, tidak perlu ikut rush hour orang kantoran, tidak perlu menghadap bos yang cerewet, tidak perlu menjilat, tidak perlu membuat usaha. Bahkan, kamu tidak perlu melakukan apa-apa. Saham yang kamu miliki menghasilkan uang yang cukup untuk kamu hidup enak, santai, dan masih terus tumbuh. Saya yakin semua orang punya impian seperti itu. Robert Kiyosaki menyebutnya “financial freedom“.
Tapi, ada satu masalah: kamu tidak berasal dari keluarga super kaya, tapi seperti kebanyakan orang di Indonesia, kamu berasal dari kelas menengah dan menengah bawah. Kamu tidak punya modal bermilyar-milyar untuk membuat pabrik, dan pabrik-pabrik di Indonesia pun tutup kalah bersaing dengan Cina. Kamu tidak punya keahlian yang sangat tinggi untuk bersaing dengan ahli-ahli di Amerika atau Singapura. Kamu hanya orang biasa. Bisakah impian itu tercapai?
Jawabannya: Bisa. Tapi kamu harus mulai sedini mungkin. Kamu harus mulai sekarang. Kamu harus mulai investasi saham. Tidak ada di sejarah manusia ada instrumen investasi yang bisa dimiliki “orang biasa” yang bisa membawanya ke puncak kekayaan. Lihat Warren Buffett. Dia mulai dengan $100, tapi dia mulai dari awal.
JADI MILYADER DARI JUALAN KAOS

Kemarin saya bersama Mochammad Rizal (CEO Billionairestore) main-main ke Kantor BLAZBLUZ
Blazbluz adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Ritel yang sudah mencetak profit ratusan juta perbulan dari penjualan Online.
Singkat cerita nyampe disana.
beretemu dengan Om Ajay (Founder Blazbluz) kita Sharing Sharing tentang strategi fb Ads.
Diluar pembahasan itu, ada sebuah cerita yang menarik untuk saya dengar, bagai mana perjalanan kesuksesan Blazbluz dalam menjual kaos secara online yang saat ini sudah menghasilkan Omset ratusan juta rupiah perminggu
Kalo melihat Kantornya blazbluz ada 2 rumah Dan masing-masing 2 lantai, itu hanya untuk tempat tinggal karyawan saja belum tempat produksi dan lain-lain, yang itu ada di 2 kota yang berbeda,.
Di situ kemarin ada 20 karyawan Admin, accounting, desaner, produksi, adverstasing yang lagi pada sibuk dengan jobnya masing-masing. Kebayang kan berapa luasnya market blazbluz ini,.?
Tapi yang gak terbayangkan oleh saya profil foundernya dulu adalah seorang mantan penjual Bakso.
Yang awalnya saya gak percaya,. Jika beliau awalnya hanya seorang pedagang bakso
Saya percaya, sampai ahirnya beliau sendiri yang bercerita mengenai itu,.
“iya Saya ini dulunya jualan bakso”. Kata om ajay
Dari jualan bakso bermigrasi menjadi karyawan untuk UKM sablon baju, Yang awalnya jadi karyawan dan memiliki pengalaman di bisnis ritel kemudian berspekulasi menyewa alat dan tempat produksi, ahirnya memutuskan untuk belajar jualan online sendiri.
Dan Hasilnya, dan alhamdullilah tempat sewanya Sekarang sudah jadi Kantor Blazbluz,
“Sukses itu tidak memandang latar belakang, asalkan mau berusaha dan belajar, belajar,belajar. Saya punya target dan saya konsisten dengan target itu”
om ajay trimakasih diperbolehkan berkunjung ke Kantor ^_^
ngomongin soal Strategi marketing
Banyak banget yang kita obrolkan, bertukar ilmu dan pengalaman, mulai dari bedah cara iklan di fb Ads sampai ke produksi dan pengiriman, lagi-lagi Fb Ads menjadi cara yang paling efektif
Jurus-jurus yang digunakan para pengiklan di blazbluz. Memang benar-benar jitu.
mulai dari retargeting iklan, membuat campaign, menentukan niche market, split test iklan,Scale Up, riset Disain yang sudah terbukti menghasilkan
menentukan jenis-jenis target audience, menentukan peluang pasar dan masih banyak lagi..
Mas ajay dan mas fery kemarin dengan ditail menjelaskanya, berapa fans page yang harus di buat, berapa iklan yang harus jalan berapa buget minimum yang harus di keluarkan, berapa profit yang harus di capai.