Tuesday, February 24, 2015

LQ 45

   Kode        Open             High       Low    Close       1 Hr         1 Bln     1 Thn
AALI     24,975       25,200          24,500      24,52-1.82.194.36
ADHI3,5103,5403,4603,470-0.57-5.9650.22
ADRO1,0001,000975980-1.51-21.03
AKRA4,8904,9204,8054,810-1.237.855.14
ANTM1,0351,0401,0201,020-0.97-3.77-3.32
ASII7,8507,9007,7757,9000.64-2.1713.26
ASRI695700680685-0.7213.2215.13
BBCA14,07514,22513,97514,025-0.185.2534.21
BBNI7,0007,0006,8256,9250.3613.5246.56
BBRI12,72512,75012,45012,700-0.26.9531.61
BBTN1,0601,0601,0351,045-0.952.45-7.52
BMRI12,00012,05011,82511,875-1.664.425.99
BMTR1,8651,8801,8501,8600.27-2.11-11.85
BSDE2,1402,1452,0752,095-1.181.732.59
CPIN3,7903,8153,7853,8150.79-4.86-5.8
CTRA1,5101,5101,4701,485-10.6844.88
EXCL4,8254,8754,7854,800-0.52-2.446.67
GGRM55,15055,52554,10054,425-1.05-6.8913.62
ICBP14,20014,32514,00014,050-1.06-5.0728.9
INCO3,4503,4503,3803,385-1.46-4.7831.71
INDF7,3507,4007,3257,3500-3.614.26
INTP23,77523,95023,70023,9501.274.135.16
ITMG18,12518,17517,72517,750-2.4716.97-33.4
JSMR7,2007,2257,0507,050-2.08-2.0828.18
KLBF1,7951,8251,7901,7950.28-4.5222.11
LPKR1,1651,1751,1401,145-1.721.7820.53
LPPF18,10018,10017,45017,5000.298.0228.68
LSIP1,8901,8901,8101,825-2.67-2.14-7.36
MNCN3,0803,0853,0353,060-0.495.5223.64
MPPA4,5004,5004,2404,470031.09106.94
PGAS5,4005,4505,3755,4250.930.938.5
PTBA10,67510,72510,42510,475-1.18-9.8912.33
PTPP3,9904,1303,9904,0552.276.71188.61
PWON54555053053505.9455.52
SCMA3,7504,0403,7253,8503.776.9449.81
SILO12,30012,32512,00012,2500-9.0916.67
SMGR14,80014,82514,75014,8000.342.25-1.82
SMRA1,8501,8651,8001,810-1.0911.0473.21
SSMS1,7851,7951,7901,7950.566.5388.95
TBIG8,7508,9508,7008,9002.89-8.2544.13
TLKM2,9202,9252,9002,9100.690.6921.25
UNTR19,25019,27519,05019,2250.397.553.36
UNVR35,40036,10035,40036,0502.05-0.4126.94
WIKA3,6603,7003,6353,6801.240.6884.46
WSKT1,8401,8601,8201,820-0.2714.47169.63

KEBIASAAN !


Banyak orang bertanya – tanya, mengapa keinginan mereka banyak yang tidak tercapai. Apa yang mereka inginkan di kepala, tidak pernah menjadi kenyataan. sebenarnya apa yang mereka lakukan? Banyak orang yang awalnya tidak terpandang menjadi seorang petinggi. Banyak orang yang awalnya kaya, merasa hidupnya akan selamanya bersinar telah menjadi orang yang tidak punya uang sepeserpun. Saya baru saja membuka – buka kembali buku – buku pengembangan diri. saya menemukan buku terkenal karangan Steven R Covey berjudul 7 habbits for highly effective teens. Betul, teens. Walaupun secara usia sudah tidak pada tempatnya membaca buku remaja, tetapi apa yang disajikan dalam buku tersebut sangat amat menggugah perasaan saya. Ia mengatakan bahwa inti dari segala yang terjadi adalah diri anda sendiri. Dibawah ini saya kutip pernyataannya yang bagi saya sangat menusuk hati setiap orang – ataupun membesarkan kepercayaan diri, jika mereka dapat berpikir jernih terhadap apa yang telah mereka lakukan selama ini dalam menggapai harapan – harapan palsu.
“Siapakah Aku?
Aku adalah teman tetapmu. Aku adalah penolongmu yang terbesar atau bebanmu yang terberat. Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu menuju kegagalan. Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu. Sebagian hal yang yang kau lakukan mungkin sebaiknya kamu serahkan kepadaku, maka aku akan dapat melakukannya dengan cepat dan tepat.
Aku mudah diatur – kamu tinggal tegas terhadapku. Tunjukkan kepadaku bagaimana persisnya kamu ingin sesuatu itu dilaksanakan dan setelah beberapa kali belajar aku akan melakukannya dengan otomatis. Aku adalah hamba dari segala insan besar, dan sayangnya, aku juga hamba dari semua pecundang. mereka yang besar, telah kujadikan besar. Mereka yang gagal, telah kujadikan pecundang.
Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan ketepatan seperti mesin ditambah intelijensi manusia. Kamu bisa menjalankan aku demi keuntungan atau demi kehancuran – tak ada bedanya bagiku
Ambillah aku, latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan meletakkan dunia di kakimu. Kendorlah terhadapku, maka aku akan menghancurkan semua

SIAPAKAH AKU ?
AKU ADALAH KEBIASAAN !”

Betul! kebiasaan! Itu kadang tidak pernah kita pikirkan. adalah orang gila yang menginginkan suatu perubahan besar dengan melakukan hal yang sama tiap harinya. Bagaimana dengan anda?

Modal Dasar Belajar di Pasar Saham



Apa yang terjadi jika anda malu bertanya? Sesat dijalan bukan? Bagaimana jika bertanya ke orang yang salah? Tersesat juga. Hal ini menjadi hal yang umum dialami oleh trader & calon investor di pasar saham.

Tidak ada satu orangpun yang memulai sesuatu yang baru menjadi langsung bisa, apalagi menjadi ahli dalam sekejap. Semua butuh proses bukan? Nah proses inilah yang paling penting, apakah dalam proses pembelajaran anda pro-aktif atau tidak. Jika anda pro-aktif, selanjutnya apakah anda telah menemukan ‘Partner’ yang tepat? Teman yang tepat? Advisor yang tepat? Referensi yang tepat? Banyak orang yang dapat anda temui, tetapi pastikan anda tahu seberapa bernilainya rekan anda tersebut. Jika iming – iming untung gede, biasanya ‘value’-nya kebalikannya:)

Oke, saat ini saya tidak membahas bagaimana menilai orang, tapi bagaimana anda belajar untuk belajar. Ada 4M dalam prinsip pembelajaran anda yakni Motif, Mentor, Modal, dan Manajemen. Mari kita mulai satu demi satu:

Motif

Apa tujuan anda memasuki pasar saham? Untuk mengisi waktu luang? Mencari penghasilan tambahan bulanan? Mencari keuntungan yang berkesinambungan? Atau meningkatkan aset finansial dalam jangka panjang anda? Perlu anda ingat, Saham adalah instrumen investasi jangka panjang. Jadi perlakukan instrumen jangka panjang ini dengan pemikiran jangka panjang. Jangan pakai pemikiran jangka pendek untuk hasil jangka panjang. Hasilnya pasti akan mengecewakan:)
Jadi, tentukan dulu motif anda. Jika anda ingin menikmati peningkatan aset secara substansial dan berkesinambungan, ini adalah bidang yang tepat. Tapi jika anda ingin mencari keuntungan jangka pendek semata, apalagi stabil setiap bulannya, anda akan babak belur disini.

Mentor:

Setelah anda menentukan / menemukan motif anda, yang perlu anda lakukan adalah belajar. Ingat, seorang ilmuwan pun memulai dari titik nol. Mereka sukses karena melalui proses pembelajaran yang tentunya melalui hal baik maupun buruk. Kadang proses pembelajaran tidak selalu menyenangkan, tetapi percaya lah jika anda konsisten, hasilnya akan amat positif.
Coba bayangkan, jika anda ingin membuka toko buku, apakah anda meminta saran / pendapat ke pemilik toko mie?
Jika anda ingin membuka toko emas, apakah anda belajar / berdiskusi ke pemilik toko besi?
Nah, jika anda ingin membuka toko emas, apakah anda berdiskusi ke pemilik toko emas yang sepi pengunjung? Atau yang ramai pengunjung?
Bagaimana prosesnya? Akan lebih mudah mendapat masukan dari pemilik toko emas sepi atau yang ramai? Tentu dari toko yang sepi bukan? Bisa dipastikan isinya kebanyakan adalah keluh kesah, pengandaian, dll. Mungkin anda akan mendapatkan saran yang menurut anda positif. Tapi, apakah hal positif itu tercermin pada hasil dari pemilik toko tersebut? Hmm, anda pasti akan mempertanyakan kebenarannya jika anda kritis.
Umumnya lebih sulit memperoleh tips sukses dari pemilik toko yang besar. Perlu effort yang lebih besar untuk mendapatkannya bukan? Tetapi pembelajaran yang anda dapatkan tentu akan lebih berkualitas dari toko kecil. Setuju?
Apa yang mudah anda dapatkan umumnya nilainya kecil. Bersyukurlah jika anda menemukan pemilik toko sukses yang mau berbagi tips / kiat suksesnya:)
Ingat, memiliki mentor / partner yang baik sangatlah penting. Ini akan menentukan masa depan anda sebagai trader / investor di pasar saham. Jika anda mengawali debut anda dengan cara yang salah, maka anda berisiko hilang dari peredaran (ini hukum alam). Jika anda memulai debut dengan benar / bersama mentor yang tepat, maka cepat atau lambat anda akan meraup hasilnya. Intinya adalah kemauan belajar yang tinggi, disiplin, dan konsisten.
Ingat, tidak ada istilah cari duit itu gampang. Semua butuh keringat. Jangan mengharapkan saran / pembelajaran yang gampangan, carilah sumber yang ber-ilmu, meyakinkan, dan ber-etika.
Mentor bisa anda dapat dari: Sesama investor, broker yang berkualitas, buku yang berkualitas, program pelatihan yang terpercaya, dll. Seperti mencari teman dahulu di sekolah, teman anda akan menentukan karakter anda:)

Modal:

Nah, anda sudah tahu motif anda, dan menemukan mentor yang tepat. Sekarang kembali ke diri anda lagi, yakni MODAL. berapa banyak dana anda? Sebanyak apapun dana anda jika dibutuhkan untuk jangka pendek maka dana tersebut tidak layak anda pakai untuk bertransaksi saham! Ingat, saham adalah instrumen jangka panjang. Jangan sekali – kali menggabungkan kebutuhan jangka pendek anda kedalamnya. Setuju?
Investasi saham setidaknya membutuhkan dana ‘nganggur’ yang tidak terpakai minimal 1 tahun kedepan. Semakin lama dana bisa anda anggurkan, akan semakin makimal hasil investasi anda. Pasar saham berfluktuasi, jangan digunakan untuk membiayai kebutuhan pasti anda!

Manajemen:

Ini bukan manajemen dalam perusahaan, tetapi manajemen keuangan & portfolio anda. Setelah anda menentukan motif, menemukan mentor, dan menghitung modal yang tersedia, ini saatnya anda menyusun manajemen / strategi pengelolaan dana anda. Hal ini berkaitan dengan analisa, penyusunan trading plan, dan exit strategy. Segala hal yang anda pelajari tidak akan menghasilkan apa – apa tanpa strategi / manajemen pelaksanaan yang baik dan disiplin. Bahkan sepintar dan sekaya apapun orang akan mengalami kerugian jika tidak dapat me-manage dengan baik.
Ingat, perusahaan baru yang didirikan dengan modal besar saja belum cukup untuk menjadikan perusahaan tersebut menguntungkan dalam jangka panjang. Sebaliknya, perusahaan dengan modal kecil tapi manajemennya baik perlahan tapi pasti akan menjadi perusahan besar. Sudah banyak contoh seperti ini di sektor riil bukan? Intinya bukan besarnya dana, tetapi kualitas manajemen.
Manajemen, Mentor, dan Anda memiliki keterkaitan yang sangat tinggi. Mentor yang baik akan membentuk management yang baik bagi anda, dan mentor yang buruk tanpa disadari akan menjauhkan anda dari manajemen yang baik. Kembali kepada diri anda, mana yang anda pilih?

Setelah itu, Apa?
Inti dalam pembelajaran adalah pro-aktif. Jika anda malu bertanya, maka sesat dijalan. Tetapi jika anda terlalu banyak bertanya ke berbagai macam pihak tanpa ada filter yang jelas, anda juga akan tersesat. Temukan mentor anda, dalami konsep mereka. Implementasikan ke dalam manajemen portfolio anda dengan disiplin.
Pernahkah anda bertemu orang semacam ini:
  1. Senang mengomentari sisi negatif dari sebuah emiten?
  2. Selalu pesimis tentang market, merasa selalu ketinggian?
  3. Pasar naik, merasa kemahalan, ketika pasar turun tajam, merasa bisa turun terus?
  4. Selalu mengkritik pendapat/ metode orang tetapi jika ditanya beli apa, jawabannya tidak jelas?
  5. Selalu menguji metode orang apakah benar atau salah tetapi tidak action untuk diri sendiri?
Ini akibat dari terlalu banyak ‘mempertanyakan segala hal’, dengan kata lain terlalu pro-aktif hingga bingung mengambil posisi karena banyaknya informasi yang diserap hingga tidak memiliki keyakinan. Jangan tenggelam ke hal – hal di atas yah.
Sekian dulu ulasan mengenai kiat – kiat belajar di pasar saham, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada kata – kata yang mungkin tidak tepat. Ini murni untuk sharing pembelajaran saja. Terima kasih:)

Rekening Efek Anda Telah Aktif. Selamat Berinvestasi!


“Selamat siang pak, rekening saham bapak sudah aktif. Bapak sudah bisa memulai transaksi jual beli saham” Biasanya ini konfirmasi pertama kali ketika rekening sekuritas anda aktif. Hati senang, karena anda dapat segera memulai pembelian. Yesss, now I am an investor!

Saham apa yang anda beli pertama kali? Dulu saham pertama yang saya beli ketika tahun 2004 adalah PLAS. Ya, benar…PLAS. Anda tidak salah baca:p Alhasil uang saya langsung ke-Flush. Hahaha
Biasanya ini alasan dibalik pembelian saham perdana kita:
  1. Lagi ramai di running trade, artinya volume tinggi
  2. Lagi naik tinggi belasan persen, berasumsi besok akan lanjut naik
  3. Lagi turun dalam, diperkirakan akan rebound
  4. Rekomendasi dari broker anda
  5. Baca – baca berita sebuah emiten
  6. Kesukaan terhadap perusahaan yang anda kenal
  7. Analisa (Fundamental atau teknikal)
  8. Dll

Nah, point 1 – 3 biasanya dialami olah pengguna online trading. Point 4 – 6  sering dialami semua orang. Point 7 jarang dilakukan. Ada indikasi mindset pemain baru bahwa mencari uang di pasar saham itu gampang. Setiap hari yang didengar pasar bergerak naik, cerita – cerita sukses investor saham, Konsep buy & hold memberikan return maksimal dengan kekayaan yang berlipat – lipat. Ya, investasi saham memang memungkinkan menjadikan anda seperti itu, tapi jangan dengar apa yang mereka bilang! Lakukan apa yang mereka kerjakan. Itu yang penting.

Don’t listen what they said, but do what they did! – Tidak ada gunanya anda menjejalkan kiat – kita sukses investor / trader di kepala anda tapi tidak pernah menjalankan dengan serius. Tidak mungkin juga di penerapan awal langsung membuahkan hasil yang maksimal. Ingat, semua butuh proses. Yang menempatkan kita pada jalan yang benar adalah kedisiplinan dan konsistensi. Jika anda keberatan, maka risiko anda besar di kemudian hari.
Ingat! Setelah membuka rekening saham, apapun hasilnya adalah tanggung jawab anda. Bila anda meraih keuntungan, itu adalah buah dari hasil pembelajaran ataupun keberuntungan anda. TAPI jika anda mengalami kerugian, jangan salahkan broker anda, berita yang anda baca, emiten, dll. Kerugian adalah buah dari kesalahan anda. Don’t blame other for your failure. Apa salah anda? Mungkin karena malas menganalisa, mau gampang saja, menyerahkan pengelolaan pada orang lain apapun alasannya, ingin cepat kaya? Ingat, uang anda hasil keringat anda. perlakukanlah dengan penuh tanggung jawab kecuali di awalnya anda hanya ingin berjudi.

Pasar saham merupakan wadah untuk berinvestasi jangka panjang dengan potensi return yang sangat menarik bahkan di luar bayangan anda. Tetapi itu semua hanya bisa diraih bagi mereka yang berhasil melakukan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab, bukan bagi mereka yang ingun gampangnya saja. Setuju?

Apakah kondisi keuangan anda berada di atas rata – rata global yang semestinya?


‘Global wealth’ tumbuh dari $117 triliun menjadi $262 triliun dalam 15 tahun terakhir! Kalau dibagi rata, setiap orang di dunia mendapat $56.000 atau sekitar Rp. 700 juta (Setelah dikurangi utang, bisa dalam bentuk tabungan / deposito, saham, properti, dll)
Jika teman – teman punya tabungan / rumah / saham dengan total semuanya senilai Rp. 700 juta, maka teman – teman memiliki harta / kekayaan ‘rata – rata’ keuangan global:)
Masalahnya, kekayaan tidak terdistribusi merata lho. Ternyata 94.5% dari $262 triliun itu dikuasai oleh HANYA 20% orang di dunia saja! Jadi 80% populasi orang hanya memiliki ‘jatah’ sisanya = 5.5% dari $262 triliun itu. sadis yah…lebih buruk dari konsep pareto…
Nah, dengan statistik yang baru ini, dengan memiliki $3.650 atau Rp. 45 juta saja (setelah dikurangi utang) kita sudah menjadi 50% orang terkaya di dunia! Jika memiliki $77.000 atau Rp. 960 juta-an, kita termasuk 10% populasi orang terkaya di dunia.
Jadi apa kesimpulan dari statistik di atas? 
Bersyukur jika anda sudah memiliki aset bersih diatas angka – angka diatas. Bagi yang belum, ini adalah motivasi untuk berusaha lebih baik lagi. Banyak peluang di dunia ini. Kalau orang lain bisa, anda juga pasti bisa.
Hidup tidak adil? Dunia tidak adil? Bukan! Apa yang kita lakukan lah yang membuat kita berada di posisi (mungkin) ‘ketidak-adilan ini’. Apa yang tidak kita ketahui lah yang membuat kita terbelakang…
Ada pepatah mengatakan: “Orang ‘miskin’ menerima gaji dan membelanjakannya. Orang ‘kaya’ menggaji orang & menjual barang & jasa”

Jadi, mulai sisihkan pendapatan anda (kalau masih menerima gaji) untuk diinvestasikan dalam sebuah bisnis, baik bisnis yang anda kelola sendiri, yang dikelola bersama, ataupun dikelola orang lain (saham). Pastikan anda berbisnis di bidang yang anda PAHAMI

Salam investasi!

Mengapa Investasi Itu Sangat Penting


Apa makna risiko bagi anda? Apa hasilnya jika anda menghindari / mengambil risiko?

Jika kita hanya menyimpan uang di tabungan & deposito, maka bisa disebut bahwa pengelolaan keuangan kita konvensional & menghindari risiko. Tetapi, sebenarnya anda secara tidak sadar memposisikan masa depan finansial dalam risiko dengan ‘menyusutkan’ nilai uang yang anda miliki akibat tingginya inflasi.
Ingat, inflasi bukan lagi hanya karena tingginya demand atau kurangnya supply seperti yang dipelajari di buku sekolah. Inflasi juga diakibatkan oleh biaya yang meningkat, nilai Rupiah yang terus melemah, dll.
Jadi, orang yang menghindari risiko sebenarnya secara tidak sadar meletakkan kondisi finansialnya dalam sebuah risiko ‘terselubung’. Apa itu?
Bayangkan anda memiliki uang 125 juta dahulu kala:
  1. Di tahun 1990-an anda bisa membeli 1 unit BMW Seri 3 bmw1
  2. Tahun 2000-an anda bisa membeli 1 unit Honda Jazz Jazz
  3. Tahun 2014-an anda bisa membeli apa? Yap! 1 unit Toyota Agya agya
Coba liat, jumlah uangnya memang sama (memang belum menghitung bunga bank yang kecil sebelum pajak itu), tapi daya belinya turun sejauh – jauhnya. Kalau tahun 1990-an kita digolongkan ‘mapan’ karena mengendarai BMW (misalnya), saat ini kita berada di kelas yang jauh lebih rendah. Suatu hal yang Ironis bukan? Apa yang salah dalam hal ini?
Yang salah adalah keputusan anda menghindari risiko (atau mungkin tidak memutuskan apa – apa) dan tanpa disadari masa depan dari nilai uang anda berisiko besar untuk menyusut. Sebuah ironi bukan? >>> Menghindari risiko tetapi jatuh dalam risiko yang lain.

Ambillah risiko untuk dapat melangkah lebih maju dari rata – rata orang, tetapi pastikan risiko tersebut terukur & tidak gegabah. >>> Mengambil risiko untuk menghindari risiko
Yang anda butuhkan adalah keinginan & tekad untuk memulai investasi untuk mengungguli inflasi. Kebetulan pasar modal Indonesia menyediakan akses dan fasilitas-nya. Tinggal anda mau take action atau tidak:)
Oke, kita kembali ke uang 125 juta anda.
  1. Di tahun 1990-an IHSG ada di level 500-an, anggap uang anda = 125 juta = 1 BMW  bmw2
  2. Tahun 2000-an IHSG mencapai 2800-an, uang anda menjadi = 700 juta = 1 BMW / 5 Jazz bmw3
  3. Tahun 2014-an IHSG mencapai 5200-an, uang anda menjadi = 1,3 miliar = 2 BMW / 5 Jazz / 10 Agya bmw4
Lihat, dengan berinvestasi di pasar saham, anda bukan hanya mempertahankan gaya hidup, tetapi malahan juga melipatgandakan gaya hidup (dan aset) anda bukan? Mohon diingat, IHSG itu adalah rata – rata harga saham lho, jika anda tepat memilih saham, pertumbuhan uang anda bisa jauh diatas IHSG.

Apa kesimpulannya?
Jika anda terlalu takut dengan risiko dan menghindari risiko, maka anda akan berujung pada nasib berhemat demi bertahan di tengah melambungnya harga – harga.
Jika anda berani mengambil risiko (yang terukur & dapat anda kendalikan tentunya), maka anda akan mencapai pertumbuhan finansial yang berlipat ganda. Aset anda akan tumbuh lebih cepat daripada kenaikan harga, anda akan memiliki lebih banyak yang untuk diinvestasikan kembali, atau membangun bisnis baru, atau mungkin disumbangkan ke panti asuhan misalnya.
Mengapa orang ‘kaya’ semakin kaya & orang rata – rata semakin ‘tertekan’? Karena orang ‘kaya’ berinvestasi (pada bisnis, saham, dll) sedangkan orang rata – rata berusahan berhemat & menabung. Investasi memang ada risiko. TETAPI hanya menabung juga berisiko. Pilih mana, berhemat mati – matian atau investasi dengan cerdas? 

ACTION!
Cobalah untuk melangkah kedepan dengan mengambil risiko yang dapat anda ukur dan kendalikan. Pelajari terlebih dahulu, karena risiko bisa ditekan sangat rendah jika anda menguasainya karena tidak sedikit juga orang gagal karena lupa untuk belajar.
Mulailah berinvestasi dengan smart demi masa depan yang lebih baik dari rata – rata

Betapa pentingnya anda memiliki mindset yang benar


Apakah teman - teman pernah menonton film: The Social Network yang mengisahkan awal berdirinya Facebook? Terdapat pertemuan antara Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, dan Sean Parker ketika Facebook masih 'kecil'.
Ada yang menarik dari dialog mereka...
Eduardo yakin dan cukup memaksa untuk mulai 'komersialisasi untuk mencari keuntungan' dari Facebook. Ia puas dengan pertumbuhan pengguna dengan ekspektasi valuasi (dalam benaknya) 1 juta US Dollar.
Apa yang terjadi? Sean Parker (tentunya yang paling berpengalaman) menyebutkan bahwa sebaiknya jangan. Kita belum tahu akan sebesar apa Facebook ini. Saat sedang tumbuh, jangan diganggun dengan 'iklan'. We don't know how big will it be. Don't stop the party too early, dan Mark pun setuju. Di benak Sean, nilai Facebook adalah 1 miliar US Dollar! atau 1000x nilai Eduardo! Sebuah visi yang luar biasa bukan?
Akhirnya, tahun 2012 Facebook IPO, dengan nilai berapa? Yap, hampir 100 Miliar US Dollar. 100.000x perkiraan Eduardo, 100x perkiraan Sean. Menakjubkan bukan?
Apa makna yang bisa kita ambil dari kisah di atas?
Komersialisasi atau profit generation, Istilah di saham adalah take profit / profit taking. Facebook kala itu dengan traffic terus meningkat dapat dianalogikan seperti saham anda yang sedang strong uptrend.
Jika anda merasa cepat puas, anda akan terburu - buru untuk mengambil keuntungan. Tetapi jika anda mampu mengikuti tren, fokus, dan mampu menahan ego anda, maka anda akan mendapatkan nilai saham uptrend anda bagaikan nilai facebook sekarang!
Ingat, ketika anda memiliki saham uptrend, perlakukan saham anda seperti Mark atau Sean, bukan seperti Eduardo. Simpan selama hal tersebut memungkinkan. Follow the trend, the euforia, the party.
Sebaliknya, jika saham anda downtrend / kurang menjanjikan, berlakulah seperti Eduardo. Jual sesegera mungkin:)
Semoga cerita di atas bisa menginspirasi teman - teman semua, have a profitable trade!