REPUBLIKA.CO.ID, Pak Hari, saya seorang karyawan swasta sudah bekerja
5 tahun. Saya tertarik untuk berinvestasi di saham, bagaimana cara
memulainya?
Suryo
Cibinong
Jawaban:
Salam kenal Mas Suryo, menarik sekali pertanyaannya. Saya harus
haturkan selamat buat Anda yang sudah mulai berancang-ancang untuk
melakukan investasi.
Saham adalah salah satu dari instrumen investasi yang bisa memberikan hasil pertumbuhan yang cukup besar.
Dengan membeli saham, secara tidak langsung Anda sudah menanamkan
uang pada suatu perusahaan, yang otomatis Anda berhak disebut sebagai
salah satu pemilik perusahaan tersebut, hatta hanya 1 lot (1 lot = 500
lembar,- walau pembeliannya dengan batasan minimal tertentu).
Sebelum saya lanjutkan, akan saya beri konsep dasarnya terlebih
dahulu. Jika kita kembali merujuk ke salah satu makna pasar, pasar
adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli secara fisik (dulu),
sekarang dengan kecanggihan teknologi, kita tidak harus bertemu secara
fisik, tetapi bisa lewat telephone, internet online dll. Pasar yang kita
sebut dengan pasar modern saat ini adalah Mall.
Dari pasar inilah, bila saya analogikan dengan kondisi saat ini,
pengelola mall adalah fasilitator (yang mempertemukan penjual dan
pembeli dalam satu sistem) dalam hal ini adalah PT BEI (Bursa Efek
Indonesia), yang merupakan regulator dan penyedia infrastruktur atau
sarana dan prasarana agar pasar tersebut tumbuh dan berkembang secara
teratur, wajar dan efisien. PT BEI selaku regulator yang mewakili
pemerintah, seperti building management dalm sebuah mall.
Di dalam Mall tersebut ada toko-toko yang kita namakan pedagang,
dimana para pedagang ini adalah AB/Anggota Bursa yang terdaftar oleh PT
BEI. AB ini adalah perusahaan efek yang menjadi perantara jual beli
saham, obligasi dan derivatif. Karena mereka punya toko, maka pembeli
bisa mendatangi toko-toko tersebut untuk berbelanja dan tawar menawar
harga.
Sementara, bagi para pengunjung di mall, dengan tujuan berbeda-beda,
mereka adalah para investor yang berbelanja di lantai bursa. Para
pembeli inilah yang menggerakkan lantai bursa hingga menjadi dinamis.
Ada 3 prinsip utama sebelum kita berinvestasi di pasar modal atau investasi di tempat lain, yakni :
1. Don’t put your eggs in one basket (jangan meletakkan semua telur
investasi kita dalam satu keranjang) ketika keranjang ini jatuh, maka
semua investasi kita menjadi tidak berarti
2. Buy what you know & know what you buy (belilah apa yang Anda ketahui dan pahamilah apa yang kita akan beli)
3. Buy low sell high (beli rendah jual ketika tinggi).
Untuk pemula, saya sarankan Anda mengikuti kelas GRATIS Sekolah Pasar
Modal, baik yang konvesional atau yang syariah. Yang rutin dilakukan
oleh Bursa Efek Indonesia (untuk keterangannya, bisa menghubungi telpon
021 5150 515 setiap hari dan jam kerja, atau membuka dan mengisi
formulir pendaftaran di www.idx.co.id ).
Karena tempatnya terbatas dan hanya beberapa kali dalam sebulan, maka
jadwalkan untuk bisa mengikuti kelas tersebut jauh-jauh hari.
Setelah mengikuti kelas tersebut, Anda barulah memahami dasar-dasar berinvestasi.
Paling tidak ada 8 (delapan) langkah dasar berinvestasi :
1. Pahami tujuan berinvestasi, misalnya untuk dana pendidikan atau
dana pensiun. Lalu berapa lama jangka waktu berinvestasi, misalnya
jangka pendek 1 tahun, jangka menengah atau jangka panjang
2. Kenali profil risiko Anda, apakah konservatif, moderat atau agresif
3. Pelajari alternatif investasi yang tersedia, misal saham A lihat
sejarah dan kondisi perusahaan serta trend 10-20 tahun terakhir dll dan
bandingkan dengan saham sejenis.
4. Pahami risiko yang berkaitan dengan tiap alternatif investasi.
Khusus untuk saham, beberapa resiko yang muncul antara lain : Tidak
mendapat dividen, Capital loss, Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi,
Saham di delist dari bursa (delisted), atau Saham di suspend oleh pihak
regulator
5. Tentukan batas investasi sesuai kemampuan keuangan Anda
6. Tentukan strategi investasi Anda
7. Manfaatkan jasa profesional apabila belum memahami wahana investasi
8. Pertahankan tujuan Anda (jangan emosional dan serakah, ambil keuntungan yang cukup dan pertumbuhan yang signifikan).
Agar masyarakat tidak berinvestasi secara fatal yang bisa
memiskinkannya, maka regulator dalam hal ini BEI (Bursa Efek Indonesia)
seringkali melakukan sosialisasi dan edukasi di tiap-tiap daerah.
Biasanya mereka bekerja sama dengan sponsor seperti Perusahaan
Sekuritas.
Setelah Anda lulus pada Level 1 Sekolah Pasar Modal baik Konvensional
maupun Syariah, biasanya mereka memberi kesempatan kepada kita,
investor pemula melakukan simulasi trading, bagaimana mekanisme
perdagangan di lantai bursa.
Jika dahulu kita harus melakukan jual beli di lantai bursa dengan
mendatangi BEI (dulu BEJ/Bursa Efek Jakarta atau BES/Bursa Efek
Surabaya), sekarang dengan kemudahan teknologi, kita cukup melakukan
transaksi dari laptop atau smart phone kita masing-masing yang terlebih
dahulu meregistrasinya.
Bahkan untuk pelajar atau mahasiswa bisa melakukan pembukaan rekening
efek nasabah, seperti kita membuka rekening tabungan di bank, dengan
menyertakan tanda identitas/KTP dan bukti setoran deposit awal.
Walau antara satu anggota bursa dengan anggota bursa lainnya berbeda,
untuk pelajar dan mahasiswa atau investor pemula, cukup dengan Rp 500
ribu atau kurang, sebagai persyaratan awal di perusahaan efek yang telah
bekerja sama dengan Sekolah Pasar Modal yang dibentuk BEI dan bertindak
sebagai anggota bursa (AB).
Dikarenakan Bursa Efek menyediakan sistem perdagangan bagi efek
(securities) atau surat berharga seperti surat pengakuan hutang, surat
berharga komersial, saham, obligasi dll yang telah dikonversi ke dalam
bentuk scripless (tanpa warkat), maka nasabah akan menerima tanda bukti
pembukaan rekening efek beserta nilai deposit awal yang ada untuk siap
bertransaksi (password untuk online).
Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : uang@rol.republika.co.id SMS 0815 1999 4916.
No comments:
Post a Comment