Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (27/5/2013), IHSG ditutup jatuh 69,957 poin (1,36%) ke level 5.085,136.
Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa jatuh ke zona merah,
sektor aneka industri dan industri dasar jatuh paling dalam dengan
koreksi lebih dari dua persen. Saham-saham lapis dua jadi target aksi
jual.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi
transaksi mencapai 171.246 kali pada volume 5,264 miliar lembar saham
senilai Rp 6,681 triliun. Sebanyak 98 saham naik, sisanya 169 saham
turun, dan 96 saham stagnan. (DetikFinance)
PT
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA untuk PT
Intiland Development Tbk (DILD) dengan prospek stabil.
Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar perusahaan yang kuat di
Jakarta dan Surabaya. Selain itu, kualitas aset perusahaan yang baik dan
cadangan lahan perusahaan yang cukup besar. (Sindonews)
PT
Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) diam-diam telah menjual beberapa
aset anak usaha. Keenam anak usaha itu adalah PT Jambi Agrowijaya, PT
Eramitra Agrolestari, PT Trimitra Sumberperkasa, PT Multrada Multi Maju,
PT Padang Bolak Jaya, dan PT Perjapin Prima. (Kontan)
PT
Unilever Indonesia Tbk (UNVR) akan membagikan dividen final sebesar
Rp2,55 triliun dengan nilai per saham Rp 334. Tanggal pembayaran dividen
dijadwalkan 16 Juli 2013. (Ipotnews)
Prospek bisnis sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang cerah. Cerahnya bisnis ini mampu membuat pihak asing kepincut.
Teranyar, Sumitomo Mitsui Banking Corp (SMBC) tengah berbicara lebih
lanjut untuk mengakuisisi mayoritas saham PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk (BTPN) senilai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 11,5 triliun.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, SMBC mengincar 40% saham
BTPN milik Texas Pacific Group (TPG) Capital, private equity asal
Amerika Serikat (AS) dengan dana kelolaan US$ 55 miliar. Rencananya,
penguasaan 40% saham BTPN oleh bank asal Jepang ini dilakukan secara
bertahap. (Kontan)
PT
Intanwijaya Internasional Tbk (INCI) berencana untuk menambah usaha baru
di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x18 MW di
Kalimantan Selatan.
Penambahan usaha itu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan listrik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Selain
itu, memberikan manfaat dan kontribusi positif kepada para pemegang
saham PT Intanwijaya Internasional Tbk (INCI). (Inilah)
PT
Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) sepanjang tahun 2012 harus
menanggung kerugian bersih tahun berjalan senilai Rp1,068 trilyun.
Kinerja keuangan perseroan tahun lalu memburuk ketimbang tahun 2011
dimana emiten sektor perkebunan itu mampu meraih laba bersih senilai
Rp745,5 milyar.
Anjloknya kinerja keuangan Bakrie Sumatera
lantaran menyusutnya nilai penjualan, naiknya beban keuangan 19,3% yoy
menjadi Rp553,70 milyar, pencatatan rugi penurunan nilai aset tetap
sebesar Rp426,79 milyar, membengkaknya rugi kurs 66,7 persen yoy menjadi
Rp201,30 milyar. (Indofinanz)
Harga
minyak kelapa sawit diperdagangkan mendekati level harga tertinggi
dalam 6 pekan akibat spekulasi permintaan akan naik menjelang Ramadhan
dan puasa. Hal itu tentu akan meningkatkan ekspor minyak sawit dari
Malaysia sebagai produsen terbesar kedua di dunia. Kontrak untuk
pengiriman Agustus mengalami sedikit perubahan pada 2.368 ringgit atau
US$781 per ton di Bursa Malaysia Derivatives pada siang ini. (Bisnis)
Sesi I, Saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) menempati urusan teratas dalam Top Volume dengan 226,91 juta saham. (Indofinanz)
Dividen
Tunai SMDR sebesar Rp 145,- per saham akan dibayarkan kepada pemegang
saham. Tanggal Pembayaran : 02 Juli 2013. (Britama)
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) tidak membagikan dividen tahun buku 2012 kepada pemegang saham.
Para pemegang saham menyepakati tidak membagikan dividen. Perseroan
memutuskan untuk mengalokasikan seluruh laba bersih perseroan sebesar
US$5,2 juta untuk pembangunan ekspansi anak usaha dan LPG. (Inilah)
PT
Panin Financial Tbk (PNLF) telah melakukan penyetoran tambahan modal
ditempatkan dan disetor pada PT Panin Internasional dengan jumlah Rp
248,56 milyar dengan mengambil 49.712.000 saham pada Panin
Internasional. Dengan penambahan modal tersebut maka kepemilikan saham
perseroan di PT Panin Internasional meningkat menjadi 80.461.982 saham
dengan total nominal Rp402.309.910.000. Transaksi ini merupakan tindak
lanjut dari perubahan penggunaan dana hasil Penawaran umuM Terbatas VII.
(Indofinanz)
Perdagangan
saham di Bursa Efek Indonesia berjalan moderat di sesi I hari ini
dengan nilai transaksi hanya Rp2,7 trilyun dan volume saham yang
berpindah tangan 2,23 milyar lembar.
Saham PT Panin Financial
Tbk (PNLF) menempati urusan teratas dalam Top Volume dengan 226,91 juta
saham berpindah tangan senilai Rp68,99 milyar dan PT Polychem Indonesia
Tbk (ADMG) urutan pertama sebagai Top Volume sebanyak 14.361 frekuensi
transaksi senilai Rp14,51 milyar. (Indofinanz)
Dividen
Tunai PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) sebesar Rp 145,- per saham akan
dibayarkan kepada pemegang saham, dengan jadwal pelaksanaan dan tata
cara pembayaran sebagai berikut:
Cum dividen tunai pada Pasar
Reguler dan Pasar Negosiasi tanggal 13 Juni 2013, Ex Cum dividen tunai
pada Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi tanggal 14 Juni 2013, Cum dividen
tunai pada Pasar Tunai tanggal 18 Juni 2013, Ex Cum dividen tunai pada
Pasar Tunai tanggal 19 Juni 2013, Tanggal Pencatatan Pemegang Saham Yang
Berhak Menerima Dividen Tunai (Recording Date) tanggal 18 Juni 2013,
Tanggal Pembayaran : 02 Juli 2013. (Britama)
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (27/5/2013), IHSG anjlok 65,956 poin (1,28%) ke level 5.089,137.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak melemah, sektor aneka
industri dan industri dasar jatuh paling dalam dengan koreksi lebih dari
dua persen. Saham-saham lapis dua jadi target aksi jual.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi
mencapai 97.255 kali pada volume 2,476 miliar lembar saham senilai Rp
2,758 triliun. Sebanyak 66 saham naik, sisanya 158 saham turun, dan 106
saham stagnan. (DetikFinance)
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) akan membagikan dividen sebesar Rp 22 per saham pada 01 Agustus 2013. (Inilah)
PT
Kabelindo Murni Tbk (KBLM) membukukan laba bersih naik 181,82% sebesar
Rp9 miliar atau Rp8 per saham pada kuartal I tahun 2013. (Britama)
PT
Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) hingga penghujung tahun ini menargetkan
produksi karet ditargetkan meningkat tajam sebesar 160% menjadi 26.960
ton dibanding tahun lalu 10.354 ton.
Naiknya target produksi
tersebut seiring dengan naiknya produksi tandan buah segar (TBS)
perseroan sebesar 12% dari 214.071 ton pada 2012 menjadi 240.200 ton
pada tahun ini. Untuk kernel diharapkan tumbuh 15% menjadi 9.848 ton
dari 8.567 ton di tahun lalu. (Sindonews)
PT
Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) memperoleh pinjaman dari Harita
Jayaraya (HJR) yang merupakan pemegang saham perseroan sebesar Rp 39,5
miliar. Perseroan juga memperoleh pinjaman sebesar maksimal USD 5 juta
dari Long Bagun Putra (LBP) yang merupakan pihak terafiliasi. Kenaikan
permintaan dan harga di pasar ekspor yang dimulai sejak tahun 2012
mendorong perseroan berupaya meningkatkan kapasitas produksinya dengan
mengusahakan pinjaman dari pihak terafiliasi, sehingga perseroan dapat
meningkatkan persediaan bahan baku log dan mengusahakan pengembangan
Hutang Tanaman Industri (HTI). (Britama)
Produsen batu marmer, PT Citatah Tbk (CTTH) menargetkan laba bersih tahun ini sebesar Rp 12 miliar, naik hampir 335%. (Ipotnews)
Ratusan
karyawan PT Timah Tbk (TINS) menggelar unjuk rasa, akhir pekan lalu.
Dalam daftar tuntutan yang diajukan karyawan, terselip desakan agar
pemerintah serius mengevaluasi kinerja PT Koba Tin, yang terus rugi.
Karyawan perusahaan pelat merah itu menuding perusahaan yang berbasis
di Malaysia tersebut sengaja melakukan transfer pricing. Istilah itu
merujuk ke pemberian harga khusus dalam penjualan suatu produk ke
perusahaan lain yang terafiliasi demi kepentingan keuangan grup. Nah,
aktivitas ini disinyalir jadi biang keladi rontoknya keuangan Koba Tin
beberapa tahun belakang. Kerugian itu menyeret Timah, karena yang BUMN
itu memiliki saham Koba Tin sebanyak 25%. (Kontan)
PT
Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengalokasikan Rp 600 miliar untuk
belanja modal 2013. META akan menggunakan dana belanja modal tersebut
untuk membiayai berbagai proyek yang mereka geluti di beberapa bidang
bisnis. (Kontan)
Dividen Tunai LSIP sebesar Rp 66,- per saham akan dibayarkan kepada pemegang saham. Tanggal Pembayaran : 03 Juli 2013. (Britama)
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 315 juta lembar. (Indofinanz)
PT Jababeka Tbk (KIJA) akan membagikan dividen saham bernominal Rp 75 per saham. (Indofinanz)
Dividen
Tunai PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) sebesar Rp 66,- per
saham akan dibayarkan kepada pemegang saham, dengan jadwal pelaksanaan
dan tata cara pembayaran sebagai berikut:
Cum dividen tunai
pada Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi tanggal 14 Juni 2013, Ex Cum
dividen tunai pada Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi tanggal 17 Juni
2013, Cum dividen tunai pada Pasar Tunai tanggal 19 Juni 2013, Ex Cum
dividen tunai pada Pasar Tunai tanggal 20 Juni 2013, Tanggal Pencatatan
Pemegang Saham Yang Berhak Menerima Dividen Tunai (Recording Date)
tanggal 19 Juni 2013, Tanggal Pembayaran : 03 Juli 2013. (Britama)
PT
Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) berencana menggelar
penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
atau rights issue sebanyak 326,17 juta saham. Harga saham dalam rights
issue di kisaran Rp 1.350-Rp 1.800. Dengan demikian dana dari aksi
korporasi ini minimal Rp 440,3 miliar dan maksimal Rp 587,1 miliar. Dana
hasil penawaran umum terbatas akan digunakan antara
lain untuk tambahan modal kerja ke anak usaha perseroan yaitu PT Jaya
Beton Indonesia dan PT Jaya Trade Indonesia sebesar Rp 50 miliar.
Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan investasi pada
anakanak perusahaannya, melalui penyertaan, dan pinjaman yang
selanjutnya digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur. Aksi
korporasi ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB
pada 24 Juni 2013. (Britama)
PT
Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) menargetkan produksi batu bara tahun
2013 menjadi 4,7 juta ton atau naik dibandingkan tahun 2012 yang
sebanyak 4,1 juta ton. Hingga kuartal I 2013 perseroan baru memproduksi
966 ribu matrik ton batu bara. Penurunan tersebut terjadi karena faktor
cuaca. Namun perseroan yakin target akan tercapai karena di kuartal
berikutnya akan lebih tinggi dibandingkan kuartal I. (Britama)
No comments:
Post a Comment