Misal kita punya uang 1 juta, uang
tersebut kita serahkan kepada seseorang untuk dikelola oleh mereka. orang
tersebut bernama Manajer Investasi . Terserah mereka mau investasikan ke mana,
mau ke saham , obligasi, deposito dsb. Kita bisa memilih komposisi berapa persen
masuk ke saham,ke obligasi dan deposito tergantung resiko yang mau kita ambil
dengan memilih jenis reksadana yang ditawarkan oleh manajer investasi. Ada
reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham, dsb. Contoh
punyanya manajer investasi Mandiri Investasi. Mandiri Investasi punya produk
reksadana bernama mitra syariah (reksadana saham) komposisi ke saham hampir 95%
tapi return dan risk lebih besar jika
dibandingkan reksadana mandiri investa dana syariah (reksadana pendapatan tetap)
yang komposisi ke deposito dan sukuk lebih besar tapi return tetap per bulan
dan resiko lebih kecil. Ya high risk high return kan.
Uang tersebut dikonversikan menjadi
unit penyertaan. unit penyertaan mewakili uang kita dalam kelompok reksadana
tsb. Misal uang kita Rp 1 juta tersebut kita belikaan semua untuk reksadana
mitra syariah pada tanggal 8 Oktober yang nilai per tanggal 8 Oktober 2010
adalah Rp 1227,03 (jika kita beli reksadana hari ini, maka nilai NAB atau 1
unit reksadana ini baru bisa bisa dilihat besok hari. Jadi jumlah unit yang
terbeli baru bisa kita ketahui besok hari walau uang Rp 1 juta kita setor hari
ini) maka unit yang kita miliki adalah (Rp 1000.000/Rp 1227,03) = 814,98 unit.
Nah misal per tanggal 10 Oktober nanti
1 unit mitra syariah Rp 1300, maka nilai investasi kita akan menjadi Rp 1300 x
814,98 = Rp 1.059.474. Naik sekitar Rp 59.474. Untuk lihat berapa nilai I unit
reksadana kita, bisa dilihat di www.infovesta.com
No comments:
Post a Comment