Liputan6.com, Jakarta
: Kondisi global yang saat ini sedang mengalami perlambatan pertumbuhan membuat
kinerja sejumlah kondisi saham di beberapa negara mengalami penurunan, termasuk
saham yang paling berpengaruh yaitu
Sebagai alternatif investasi, bagi anda
para pelaku investasi nampaknya perlu melirik sektor perbankan syariah.
Menurut Head of Asset Management Group
Islamic Bank Division CIMB Investment Bank Berhad, Shahril Simon selama satu
dekade terakhir (2000-2010) kapitalisasi pasar dari produk investasi syariah
tumbuh 13,6%.
"Bahkan yang lebih menarik selama
krisis keuangan global dana kelolaan reksa dana syariah mampu tumbuh sebesar 5%
pada 2008-2009 sementara yang lain mengalami perjuangan," kata Syahril di
Jakarta, Senin (9/9/2013)
Berdasarkan pengalaman 2008-2009,
Syahril lebih menyarankan investasi di reksadana syariah ke depan akan mampu
lebih survive terlepas dari kondisi fundamental.
Bahkan Syahril memperkirakan dalam satu
dekade ke depan kapitalisasi pasar dari produk investasi syariah masih akan
tumbuh sebesar 10,6%. "Namun total dana kelolaan dari reksa dana syariah
berpotensi membukukan pertumbuhan 20,7% untuk periode yang sama karena memang
bobotnya masih kecil,"tegasnya.
Sementara itu Cholis Baidowi, Fund
Manager PT CIMB Principal Asset Management menambahkan reksa dana syariah dapat
unggul karena tidak memiliki saham perbankan.
Sebagai contoh Cholis menjelaskan
mengenai kebijakan BI dalam memperketat kebijakan fiskal seperti pembatasan LDR
menjadi 92% dan naiknya giro wajib minimum ke 4% akan memperlambat pertumbuhan
pinjaman perbankan yang berujung pada perlambatan pendapatan.
"Jika kita lihat lebih jauh lai
sektor perbankan memiliki bobot yang besar di IHSG sekitar 25%, hal inilah yang
menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat pada IHSG dibanding dengan Jakarta
Islamic Indext (JII),"ujar dia.
Selain itu, saham dengan tingkat hutang
yang tinggi diatas 45% tidak akan masuk ke dalam daftar saham syariah, dimana
saham-saham tersebut mendapat tekanan dari tingkat suku bungan yang terus naik
atas tingginya inflasi.
"Kami
juga memiliki reksa dana saham CIMB Principal Islamic Equity Growth Syariah
dimana sejak awal tahun hanya terkoreksi 1,27% dibandingkan dengan IHSG yang
terkoreksi 2,82% dan indeks reksa dana saham lainnya turun 4,11% per 31 Agustus
2013," ungkap Cholis.
No comments:
Post a Comment