Apa yang terjadi jika anda malu
bertanya? Sesat dijalan bukan? Bagaimana jika bertanya ke orang yang
salah? Tersesat juga. Hal ini menjadi hal yang umum dialami oleh trader
& calon investor di pasar saham.
Tidak ada satu orangpun yang memulai sesuatu yang baru menjadi
langsung bisa, apalagi menjadi ahli dalam sekejap. Semua butuh proses
bukan? Nah proses inilah yang paling penting, apakah dalam proses
pembelajaran anda pro-aktif atau tidak. Jika anda pro-aktif, selanjutnya
apakah anda telah menemukan ‘Partner’ yang tepat? Teman yang tepat?
Advisor yang tepat? Referensi yang tepat? Banyak orang yang dapat anda
temui, tetapi pastikan anda tahu seberapa bernilainya rekan anda
tersebut. Jika iming – iming untung gede, biasanya ‘value’-nya
kebalikannya:)
Oke, saat ini saya tidak membahas bagaimana menilai orang, tapi
bagaimana anda belajar untuk belajar. Ada 4M dalam prinsip pembelajaran
anda yakni Motif, Mentor, Modal, dan Manajemen. Mari kita mulai satu
demi satu:
Motif
Apa tujuan anda memasuki pasar saham? Untuk mengisi waktu luang?
Mencari penghasilan tambahan bulanan? Mencari keuntungan yang
berkesinambungan? Atau meningkatkan aset finansial dalam jangka panjang
anda? Perlu anda ingat, Saham adalah instrumen investasi jangka panjang.
Jadi perlakukan instrumen jangka panjang ini dengan pemikiran jangka
panjang. Jangan pakai pemikiran jangka pendek untuk hasil jangka
panjang. Hasilnya pasti akan mengecewakan:)
Jadi, tentukan dulu motif anda. Jika anda ingin menikmati peningkatan
aset secara substansial dan berkesinambungan, ini adalah bidang yang
tepat. Tapi jika anda ingin mencari keuntungan jangka pendek semata,
apalagi stabil setiap bulannya, anda akan babak belur disini.
Mentor:
Setelah anda menentukan / menemukan motif anda, yang perlu anda
lakukan adalah belajar. Ingat, seorang ilmuwan pun memulai dari titik
nol. Mereka sukses karena melalui proses pembelajaran yang tentunya
melalui hal baik maupun buruk. Kadang proses pembelajaran tidak selalu
menyenangkan, tetapi percaya lah jika anda konsisten, hasilnya akan amat
positif.
Coba bayangkan, jika anda ingin membuka toko buku, apakah anda meminta saran / pendapat ke pemilik toko mie?
Jika anda ingin membuka toko emas, apakah anda belajar / berdiskusi ke pemilik toko besi?
Nah, jika anda ingin membuka toko emas, apakah anda berdiskusi ke
pemilik toko emas yang sepi pengunjung? Atau yang ramai pengunjung?
Bagaimana prosesnya? Akan lebih mudah mendapat masukan dari pemilik
toko emas sepi atau yang ramai? Tentu dari toko yang sepi bukan? Bisa
dipastikan isinya kebanyakan adalah keluh kesah, pengandaian, dll.
Mungkin anda akan mendapatkan saran yang menurut anda positif. Tapi,
apakah hal positif itu tercermin pada hasil dari pemilik toko tersebut?
Hmm, anda pasti akan mempertanyakan kebenarannya jika anda kritis.
Umumnya lebih sulit memperoleh tips sukses dari pemilik toko yang
besar. Perlu effort yang lebih besar untuk mendapatkannya bukan? Tetapi
pembelajaran yang anda dapatkan tentu akan lebih berkualitas dari toko
kecil. Setuju?
Apa yang mudah anda dapatkan umumnya nilainya kecil. Bersyukurlah
jika anda menemukan pemilik toko sukses yang mau berbagi tips / kiat
suksesnya:)
Ingat, memiliki mentor / partner yang baik sangatlah penting. Ini
akan menentukan masa depan anda sebagai trader / investor di pasar
saham. Jika anda mengawali debut anda dengan cara yang salah, maka anda
berisiko hilang dari peredaran (ini hukum alam). Jika anda memulai debut
dengan benar / bersama mentor yang tepat, maka cepat atau lambat anda
akan meraup hasilnya. Intinya adalah kemauan belajar yang tinggi,
disiplin, dan konsisten.
Ingat, tidak ada istilah cari duit itu gampang. Semua butuh keringat.
Jangan mengharapkan saran / pembelajaran yang gampangan, carilah sumber
yang ber-ilmu, meyakinkan, dan ber-etika.
Mentor bisa anda dapat dari: Sesama investor, broker yang
berkualitas, buku yang berkualitas, program pelatihan yang terpercaya,
dll. Seperti mencari teman dahulu di sekolah, teman anda akan menentukan
karakter anda:)
Modal:
Nah, anda sudah tahu motif anda, dan menemukan mentor yang tepat.
Sekarang kembali ke diri anda lagi, yakni MODAL. berapa banyak dana
anda? Sebanyak apapun dana anda jika dibutuhkan untuk jangka pendek maka
dana tersebut tidak layak anda pakai untuk bertransaksi saham! Ingat,
saham adalah instrumen jangka panjang. Jangan sekali – kali
menggabungkan kebutuhan jangka pendek anda kedalamnya. Setuju?
Investasi saham setidaknya membutuhkan dana ‘nganggur’ yang tidak
terpakai minimal 1 tahun kedepan. Semakin lama dana bisa anda anggurkan,
akan semakin makimal hasil investasi anda. Pasar saham berfluktuasi,
jangan digunakan untuk membiayai kebutuhan pasti anda!
Manajemen:
Ini bukan manajemen dalam perusahaan, tetapi manajemen keuangan &
portfolio anda. Setelah anda menentukan motif, menemukan mentor, dan
menghitung modal yang tersedia, ini saatnya anda menyusun manajemen /
strategi pengelolaan dana anda. Hal ini berkaitan dengan analisa,
penyusunan trading plan, dan exit strategy. Segala hal yang anda
pelajari tidak akan menghasilkan apa – apa tanpa strategi / manajemen
pelaksanaan yang baik dan disiplin. Bahkan sepintar dan sekaya apapun
orang akan mengalami kerugian jika tidak dapat me-manage dengan baik.
Ingat, perusahaan baru yang didirikan dengan modal besar saja belum
cukup untuk menjadikan perusahaan tersebut menguntungkan dalam jangka
panjang. Sebaliknya, perusahaan dengan modal kecil tapi manajemennya
baik perlahan tapi pasti akan menjadi perusahan besar. Sudah banyak
contoh seperti ini di sektor riil bukan? Intinya bukan besarnya dana,
tetapi kualitas manajemen.
Manajemen, Mentor, dan Anda memiliki keterkaitan yang sangat tinggi.
Mentor yang baik akan membentuk management yang baik bagi anda, dan
mentor yang buruk tanpa disadari akan menjauhkan anda dari manajemen
yang baik. Kembali kepada diri anda, mana yang anda pilih?
Setelah itu, Apa?
Inti dalam pembelajaran adalah pro-aktif. Jika anda malu bertanya,
maka sesat dijalan. Tetapi jika anda terlalu banyak bertanya ke berbagai
macam pihak tanpa ada filter yang jelas, anda juga akan tersesat.
Temukan mentor anda, dalami konsep mereka. Implementasikan ke dalam
manajemen portfolio anda dengan disiplin.
Pernahkah anda bertemu orang semacam ini:
- Senang mengomentari sisi negatif dari sebuah emiten?
- Selalu pesimis tentang market, merasa selalu ketinggian?
- Pasar naik, merasa kemahalan, ketika pasar turun tajam, merasa bisa turun terus?
- Selalu mengkritik pendapat/ metode orang tetapi jika ditanya beli apa, jawabannya tidak jelas?
- Selalu menguji metode orang apakah benar atau salah tetapi tidak action untuk diri sendiri?
Ini akibat dari terlalu banyak ‘mempertanyakan segala hal’, dengan
kata lain terlalu pro-aktif hingga bingung mengambil posisi karena
banyaknya informasi yang diserap hingga tidak memiliki keyakinan. Jangan
tenggelam ke hal – hal di atas yah.
Sekian dulu ulasan mengenai kiat – kiat belajar di pasar saham,
semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada kata – kata yang mungkin tidak
tepat. Ini murni untuk sharing pembelajaran saja. Terima kasih:)